Senin, 10 November 2014

Menggunakan Kdenlive untuk Mengedit Video

Menggunakan Kdenlive di Linux untuk Edit Video
Kdenlive, salah satu software aplikasi video editing di dunia GNU/Linux. Aplikasi ini gratis dan juga open source. Saya baru saja mencoba atau lebih tepatnya menggunakan untuk pertama kali untuk mengedit video karnaval teman-teman saya yang saya shoot sendiri.

Setelah menginstallnya di Xubuntu melalui Ubuntu Software Center, saya mulai belajar sekaligus menggunakannya.

Sebenarnya dulu waktu saya masih memakai distro Ubuntu Studio, saya sudah pernah mencoba, akan tetapi masih mengalamai kesulitan karena masih kurang fokus dan minat untuk melakukan video editing di kala itu.

Kemarin saya cukup bersemangat untuk mempelajari dan menggunakan aplikasi penyunting video yang tersedia untuk FreeBSD, GNU/Linux dan Mac OS ini setelah cukup lama vakum dari kegiatan hobi film pendek. Kesan yang saya dapatkan dari software open source ini adalah tampilannya mirip dengan Adobe® Premiere®. Cukup powerful, dan ada beberapa fitur yang belum pernah saya kira seperti clip grouping, dan juga selected zone rendering.

Tampilan Kdenlive "Laskar Ki Wiro" "Bukan Tinju Biasa"
Tampilan Kdenlive

Ini adalah tampilah dialog New Project Setting. Terdapat pilihan Video Profile yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, juga pengaturan jumlah video tracks dan audio tracks yang bisa disesuaikan dengan selera.

Project setting Kdenlive
New Project Setting
Bisa mengumpulkan beberapa klip di dalam grup. Saya belum pernah tahu fitur seperti ini sebelumnya, karena memang saya kurang pengalaman. Warna ungu muda di bawah ini menunjukkan tanda bahwa klip-klip yang ada di dalamnya telah dikumpulkan dalam grup. Sehingga kita bisa menggeser semua klip yang terkumpul tersebut ke kanan dan ke kiri serta kemana pun kita suka.

Kdenlive "edit video" "group clip"
Clip Grouping
Berikut ini adalah dialog pilihan opsi rendering. Terdapat pilihan render full project atau selected zone. Tidak disertakan pilihan rendering ke MPEG1 walaupun pada Project Settingnya ada pilihan profile untuk VCD. Mungkin MPEG1 sudah dianggap ketinggalan.

Sebenarnya, masih sangat banyak fitur di Kdenlive yang belum saya jelajahi. Tapi komentar saya untuk Kdenlive adalah "Bagus".

Proses Rendering Kdenlive
Proses Rendering
Pemilihan Opsi Rendering Kdenlive
Pemilihan Opsi Rendering
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi

4 komentar:

  1. Saya seringkali merasa hasil render dari kdenlive belum maksimal, seperti sedikit blur setelah render. Bagaimana solusinya?
    Untuk sekarang saya memakai shotcut sebagai alternatif kdenlive.
    Terimakasih ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin perlu mengotak-atik project settings, disesuaikan dengan video yang akan diedit.

      Hapus
    2. kalo sampeyan biasa pakai profil apa mas?

      Hapus
    3. Seperti contoh gambar yang di atas.

      Hapus