Rabu, 04 Februari 2015

Apa Itu Microstock?

Apa Itu Microstock?
Microstock adalah bisnis jual beli file digital dengan harga murah, akan tetapi bisa dijual berkali-kali. Mungkin karena harga murah inilah disebutnya "micro". Pembeli bisa membeli per file, atau langganan per bulan sesuai yang ditawarkan oleh situs-situs jual beli microstock.

File-file yang dijual bisa berupa foto, gambar digital, vector, audio, video dll secara royalty-free. Royalty-free sendiri bukan berarti gratis karena ada kata free di situ. Royalty-free adalah semacam lisensi untuk menggunakan material, entah itu desain, foto, video, atau musik yang mempunyai hak cipta tanpa perlu membayar royalti lagi untuk setiap penggunaan ke depannya nanti. Jadi cukup dengan sekali bayar untuk mengunakan material tersebut berkali-kali. Walaupun mungkin bisa saja terjadi pembatasan penggunaan karena beberapa perbedaan macam-macam harga yang ditawarkan oleh situs-situs agency microstock.

Jual beli bisa dilakukan berkali-kali karena yang dijual adalah file, bukan konsep atau desainnya. Sama seperti kalau kita membuat desain sepatu misalnya. Kita bisa memproduksi sepatu dengan desain tersebut sebanyak-banyaknya dan bisa dijual kepada siapa saja walaupun desainnya sama. Karena yang dijual bukan desainnya, melainkan sepatunya. Begitu juga dengan microstock. Yaitu kita membuat desain, lalu menjual filenya.

Kalau jualan barang pada umumnya, jika stok barang habis, penjual akan kulakan atau memproduksi ulang. Kalau di microstock, proses seperti ini cuma sekedar menduplikasi file. Tidak ada biaya kulakan, tidak ada biaya produksi ulang ataupun biaya modal bahan. Dan proses duplikasi file tersebut dilakukan otomatis oleh situs-situs agency microstock tempat para penjual file ini berkontribusi. Pihak kontributor hanya perlu mengirimkan karya-karya mereka untuk dipajang, dan nantinya bisa dibeli oleh calon pembeli. Kemudian pihak agency microstock berbagi hasil dengan pihak kontributor. Walaupun dijual dengan harga yang relatif murah, akan tetapi dengan banyaknya jumlah file yang terjual berkali-kali maka hasilnya lumayan besar. Kegiatan semacam ini bisa menjadi passive income untuk para kontributor.

Kurang lebihnya, passive income adalah alias penghasilan yang bisa diterima walaupun dalam keadaan pasif atau dengan usaha yang relatif ringan karena sudah berjalan dengan baik. Misalnya seperti mempunyai usaha persewaan. Pemiliknya mungkin cuma perlu merawat barang yang disewakan. Kalau kontributor microstock mempunyai stok yang lumayan, file-file di portfolionya akan selalu tetap bisa laku terjual walaupun pemiliknya mungkin sedang tidak bisa bekerja. Akan tetapi, apabila terus-terusan pasif juga tidak baik. Karena portfolio yang tidak diupdate terlalu lama akan tenggelam dan akhirnya tidak gampang ditemukan oleh calon pembeli.

Microstock adalah proyek jangka panjang. Umumnya belum bisa berjalan dengan baik jika masih awal-awal merintis. Apalagi jika belum mengetahui standar kualitas yang diterapkan situs-situs agency microstock tersebut. Harus sabar menghadapi penolakan-penolakan di awal berkontribusi.

Untuk menarik dana yang terkumpul, rata-rata menggunakan jasa Paypal. Nama yang dipakai pun harus sesuai. Nama di kartu identitas, nama di rekening bank, nama di rekening Paypal, serta nama di situs agency microstock harus sama.
Sumber gambar: Digambar sendiri menggunakan Inkscape

1 komentar:

  1. Sepertinya asik nih.

    Saya jadi pengen ikut terjun juga ke bisnis ini. Sangat menginspirasi.

    Happy blogging. :D

    BalasHapus