Dengan rasa percaya diri, bisa makin eksis untuk saling berbagi dan membantu. Misalnya berbagi tips, trik serta tutorial. Ataupun membantu mengatasi masalah-masalah yang kerap dihadapi. Beberapa hal yang mungkin cukup membanggakan tersebut adalah:
- Anti mainstream
Saat menulis artikel ini, saya melihat bahwa Linuxer adalah minoritas. Menggunakan GNU/Linux berarti menjadi tampil beda dari kebanyakan orang. Dan tidak semua orang mau dan mampu tampil beda. Terkadang ada yang dianggap sok-sokan, dianggap aneh. Ada pula yang diolok-olok saat mengalami trouble. - Melakukan troubleshooting sendiri
Kecuali bila berada di komunitas pengguna GNU/Linux, kita akan mendapati tidak terlalu banyak teknisi GNU/Linux di sekitar kita. Ada juga yang tidak punya teman pengguna GNU/Linux selain di komunitas internet. Dan hal ini akan lumayan "memaksa" untuk belajar melakukan troubleshooting sendiri. Dari proses instalasi, memilih perangkat keras, ngoprek, memperbaiki kerusakan dan hal-hal teknis lainnya, mau tidak mau kita harus mempelajari dan mempraktekkannya. Di sinilah naluri petualangan kita diasah dan diuji. - Mempelajari seluk-beluk OS (Operating System)
Ada Linuxer yang sampai benar-benar memahami seluk-beluk OS dan software-software. Ada juga yang sekedar tambah pengalaman. Sedikit demi sedikit kita jadi tahu apa itu Kernel, Desktop Environment, Source Code, konsep Open/Closed Source, free software dll. Jika kita dulu pernah menjadi user manja yang dikit-dikit minta bantuan, dikit-dikit bawa ke bengkel, buta tentang hal-hal IT, cuma membanggakan punya laptop ini punya gadget itu. Sekarang jadi beda. - Menggunakan Google dengan lebih baik
Ketika mengalami kerusakan, atau mungkin membutuhkan software tertentu, para Linuxer akan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Salah satunya memakai mesin pencari semisal Google. Dan bagi yang belum menggunakan Google atau search engine dengan optimal, mungkin akan bingung, kesulitan bahkan malas saat berhadapan dengan mesin pencari ini. Di sinilah kemampuan googling harus diasah dan dikembangkan. Kita memulai dengan menuliskan apa yang kita pikirkan di Google. Kemudian kita lihat hasilnya lalu memperbaiki kata kunci yang kita tulis. Kita lihat hasilnya lagi dan mulailah kemampuan menulis kata kunci pun terasah. Lalu kita bisa tambahkan trik-trik tertentu saat melakukan googling seperti penggunaan tanda petik, penggunaan boolean dll. Memang benar, googling pun butuh kemampuan.LMGTFY - Belajar etika berforum
Dalam mencari informasi, kita tidak hanya mencari dengan googling. Seringkali kita juga bertanya pada komunitas GNU/Linux di forum-forum, di group Facebook dan semacamnya di internet. Teman-teman mungkin pernah mengalami hal-hal seperti bertanya tapi tak ada yang menjawab. Atau pertanyaan dijawab tapi tidak memuaskan. Dari sini kita kita mulai belajar bagaimana etika bertanya di forum. Bagaimana menjelaskan permasalahan yang kita alami dengan jelas supaya teman-teman bisa lebih paham sehingga lebih mudah dalam memberi saran. Bagaimana saling menghormati sesama pengguna forum/grup. Melakukan pencarian pertanyaan-pertanyaan terdahulu. Mau membaca dan menghormati aturan forum. Belajar menghargai jerih payah orang lain. Dan kemudian bisa membantu orang lain juga. - Mengurangi penggunaan produk bajakan
Walaupun yang diunggulkan GNU/Linux adalah konsep kebebasan dan keterbukaan software, tidak melulu gratis. Akan tetapi di lingkungan GNU/Linux kita bisa menemukan banyak software yang gratis. Sehingga bisa menjadi alternatif pengganti piranti lunak komersial yang kita belum mampu membeli lisensinya. Dari hal inilah kita mulai mengurangi penggunaan software bajakan. Lebih baik lagi jika diikuti dengan mengurangi penggunaan produk bajakan yang lain.
Dapatkan tshirt/kaosnya di FossKultur |
Sumber gambar "PROUD": Dibuat sendiri menggunakan software "Inkscape"
Bener banget nih kang 😸
BalasHapusMenarik postingannya. 🐧
Alhamdulillah, semoga makin semangat!
Hapus